“Semoga pihak DLH Kabupaten Lumajang mendengarkan suara kami,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lumajang, Agus Rohman Rozaq, dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (4/10/2024) siang menjelaskan, bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh banyaknya warga yang membuang sampah di luar kapasitas yang tersedia.
“Sebenarnya, satu kontainer di TPS ini diperuntukkan untuk sekitar 300 kepala keluarga dari Kelurahan Tompokersan, Desa Karangsari, dan Desa Kebon Agung. Tapi, karena banyaknya warga yang membuang sampah, kontainer cepat penuh,” jelas Rozaq, sapaan akrabnya kepada wartawan, Jumat (4/10/2024) siang.
Selain itu, Rozak menyoroti perilaku sebagian warga yang membuang sampah di luar kontainer, khususnya di sisi timur TPS.
“Pengangkutan sampah dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Petugas juga rutin membersihkan sampah yang berserakan, tapi masih ada saja warga yang membuang sampah sembarangan,” tambahnya.
Dinas Lingkungan Hidup Lumajang menghimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
Harapannya, ini bisa membantu mengurangi bau tak sedap dan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar TPS.
(Riyaman)