Foto: Proyek saluran drainase di jalan Provinsi Temuguruh- Genteng. Banyuwangi (Dok transparansi)
Banyuwangi, transparansi.co.id – Proyek pembangunan drainase wilayah kerja PU Bina Marga provinsi di Banyuwangi yang berlokasi di ruas jalan Temuguruh- Genteng Banyuwangi disorot publik, Sabtu (29/9/2025).
Pasalnya, proyek yang bersumber dari uang negara itu tanpa dilengkapi papan nama proyek alias siluman, dan diduga abaikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 di lokasi. Kontraktor terkesan tertutup.
Pasalnya, pekerjaan konstruksi tersebut tidak dilengkapi dengan papan nama proyek di lokasi.
Mirisnya lagi, proyek yang rentan terhadap keselamatan itu tidak mengunakan alat pelindung diri (K3), seperti sepatu, helm proyek dan pendukung keselamatan lainnya.
Menurut informasi dari kontraktor, pekerjaan ini merupakan Penunjukan Langsung (PL) dengan nilai kontrak Rp175 juta.
“Proyek ini adalah penunjukan langsung dan nilainya sedikit cuma Rp175 juta rupiah,” jawab Totok selaku kontraktor.
Tak lebih dari itu Totok menyarankan awak media untuk menanyakan langsung ke Bina Marga Banyuwangi untuk detail proyek.
Disisi lain, bahwasanya setiap pekerjaan konstruksi memasang papan nama sebagai bentuk transparansi publik.
Ketentuan itu tercantum dalam Perpres No. 16 Tahun 2018 jo. Perpres No. 12 Tahun 2021 dan Permen PUPR No. 14/PRT/M/2020.
Papan nama seharusnya memuat informasi penting mulai dari nama kegiatan, nilai kontrak, jangka waktu, sumber dana, hingga kontraktor pelaksana.
Namun di lapangan, papan tersebut sama sekali tidak ditemukan keberadaannya.
Totok selaku kontraktor pelaksana mengaku memang tidak ada ketentuan soal pemasangan papan nama.
Ia juga menyebut berasal dari perusahaan CV.Tirto Arum.
Terkait spesifikasi teknis, ia meminta agar langsung ditanyakan ke Bina Marga.
Pantauan awak media di lokasi menunjukkan material pasir galian yang digunakan bercampur tanah dan kerikil kecil.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan publik terkait kualitas bahan yang dipakai.
Selain itu, aspek keselamatan kerja atau K3 juga tampak diabaikan.
Lokasi proyek berada di tepi jalan utama penghubung Genteng Wetan dan Temuguruh.
Namun pekerja tidak terlihat menggunakan perlengkapan keselamatan standar.
Kondisi ini berpotensi membahayakan baik pekerja maupun pengguna jalan.
Publik menilai proyek seharusnya transparan dan memenuhi ketentuan teknis.
Tanpa papan nama, masyarakat sulit mengetahui detail besaran anggaran maupun masa pelaksanaan.