Dinas ketahanan Pangan Hortikultura dan PerkebunanJalan Cor Beton JemberKabupaten JemberProyek Pabrik Pupuk Organik Jember

Diduga ada Main Mata dalam Proyek Jalan Beton Rp887 Juta, PPK Dinas Ketahanan Pangan Jember Terkesan Menghindar

×

Diduga ada Main Mata dalam Proyek Jalan Beton Rp887 Juta, PPK Dinas Ketahanan Pangan Jember Terkesan Menghindar

Sebarkan artikel ini

 

Dok Foto: Papan informasi kegiatan Jalan Beton di lokasi pabrik pupuk organik di Kecamatan Ajung Jember 

banner 325x300


Jember, transparansi.co.id Proyek pembangunan jalan beton dengan anggaran Rp887 juta di area pabrik pupuk organik di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember ditengarai dikerjakan asal jadi tanpa menghiraukan kualitas mutu bangunan.

Diduga hal ini dilakukan oleh oknum tertentu untuk mengejar progres pekerjaan selesai seratus persen dari batas waktu akhir pelaksanaan yang sudah ditentukan.

Dari pantauan wartawan di lokasi pekerjaan, pada Kamis, (30/11/2023) sambungan jalan cor beton terlihat bergelombang, beronga dan tidak rata, ada dugaan hal ini terjadi lantaran kurangnya pengawasan oleh konsultan pengawas dalam pelaksanaan pengerjaan di lapangan.

Perlu diketahui bersama, bahwa proyek itu di bawah pengawasan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Jember, dikerjakan oleh CV. Tiga Putra dan CV. Dua Putri selaku Konsultan Pengawasnya. Pembangunan dengan anggaran Rp887.755.516  bersumber dari P-APBD/DBH Cukai Hasil Tembakau (CHT) dengan jangka waktu pelaksanaan 40 hari kalender.

Mirisnya lagi, pembangunan betonisasi yang menghabiskan anggaran hampir satu miliar itu dalam pelaksanaan pengecoran tidak dilapisi plastik cor.

Bahkan terlihat ikatan rangkaian pembesian Dowel tidak kokoh, Ditengarai dalam pengerjaan pengikatan terkesan dirangkai secara asal asalan.

Bukan itu saja, kegiatan pengerjaan Cutting Beton (Concrete Cutter) diduga tidak dilakukan dikarenakan pihak pelaksana menyiasatinya dengan papan kayu dalam pembentukan alur.

Secara kasat mata jelas hasil pengerjaan pembuatan alur pada permukaan beton (Grooving) tidak rapi terkesan asal jadi.

Saat dikonfirmasi, Diyo Indra, selaku penanggungjawab pelaksana CV. Tiga Putra menyampaikan bahwa apa yang sudah dikerjakan sudah sesuai Spektek (Spesifikasi Teknis) yang sudah ada.

” Kita dalam pengerjaan sudah sesuai Spektek mas, kalo kita tidak sesuai gambar dan RAB kita tidak berani,” kata Diyo kepada media di lokasi proyek.

Ia mengakui ada beberapa pekerjaan dinilainya kurang maksimal yang mana hal itu disebabkan oleh beberapa faktor.

Seperti halnya sambungan jalan beton yang tidak rata dan pemasangan papan bekisting yang dianggapnya tidak rapi.

” Itu karena hujan mas, jadi tidak sempat meratakan,” kata Diyo.

” Untuk pemasangan papan bekisting sebelumnya sudah dipasang rapi, karena banyak truk lalu-lalang jadinya berubah,” katanya lagi.

Terkait plastik cor, Diyo mengatakan bahwa tidak masuk dalam RAB, bahkan plastik penutup atas tidak dianggarkan.

Untuk pekerjaan Grooving, lanjut Diyo menjelaskan, bahwa pemasangan papan kayu sengaja dilakukan sebagai tanda posisi batangan besi Dowel terpendam.

” Kayu yang dipasang itu sebagai tanda posisi Dowel. Nantinya kita akan Grooving setelah beton mengering mas, takutnya kalo tidak dikasih tanda bisa tidak pas,” terangnya.

Untuk progres pencapaian pekerjaan, Dio sebut sudah 40 persen. Ia optimis sebelum akhir pelaksanaan pekerjaan mencapai progres seratus persen.

” Minggu yang lalu progres pekerjaan 40 persen insyaallah Minggu ini progres pekerjaan 60 persen,” tukasnya.

Sementara seorang pria yang mengaku sebagai Konsultan pengawas CV. Dua Putri enggan dikonfirmasi. Ia meminta awak media untuk mengkonfirmasi langsung ke pejabat pembuat komitmen (PPK).

” Langsung ke PPK aja mas, biar satu pintu,” ucapnya.

Sementara, Agung Satriyo Setiyawan SP, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember menghindar saat hendak dikonfirmasi wartawan di lokasi pekerjaan.

Terlihat pejabat PPK itu pergi meninggalkan lokasi proyek dengen terburu buru.

“Mohon maaf yaa tadi saya langsung left karena ada agenda koordinasi dengan kejaksaan,” jawab Agung melalui tulisannya.

Tidak sampai disitu, lantas kemudian awak media mendatangi kantor kejaksaan Negeri Jember untuk memastikan kebenaran apa yang disampaikan pejabat PPK itu.

” Tidak ada mas,saya tidak melihat pejabat dari dinas pertanian ke sini,” kata seorang staf Kejari Jember kepada media, Kamis (30/11/2023).

Dalam pemberitaan sebelumnya, Agung pejabat PPK melalui stafnya menyampaikan bersedia dikonfirmasi di lokasi pekerjaan dan meminta kami untuk datang kelokasi proyek Jam 10 siang.

” Hari ini pak Agung ada acara di luar mas, kata pak Agung hari Kamis Jam 10 ketemu di lokasi proyek,” kata staf tersebut, Selasa (27/11/2023).

(AMC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *