bank IndonesiaKabupaten LumajangOJK

Warga Keluhkan Lambatnya Pelayanan Bank Syariah Indonesia KCP Lumajang

×

Warga Keluhkan Lambatnya Pelayanan Bank Syariah Indonesia KCP Lumajang

Sebarkan artikel ini

 

banner 325x300

Toni bersama ibundanya Chatiatin. (Dok Riyaman)

LUMAJANG, transparansi.co.id – Toni warga Desa/Kec. Tekung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengeluh atas pelayanan Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Lumajang, Jawa Timur.

Menurut Toni, BSI yang berkantor di jalan jendral S Parman itu dinilai kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.

Toni menyampaikan, bahwa pada tahun 2019 yang lalu orang tuanya bernama Abdul Sukur (Almarhum) dengan jaminan SK pensiun mengajukan pinjaman ke Bank BSI KCP Lumajang  sebesar Rp200 juta dengan masa angsuran 15 tahun. Namun pada bulan Oktober 2023, Abdul Sukur meninggal dunia. 

Lantas kemudian, Toni yang merupakan putra sulung Abdul Sukur melaporkan hal itu ke pihak BSI dan sekaligus mengurus pensiunan janda milik ibuknya bernama Chatiatin. Dan dengan harapan gaji pensiunan bapaknya bisa beralih ke ibunya.

“Setelah satu minggu bapak meninggal, bulan Oktober 2023, saya langsung laporkan ke pihak BSI. Tapi saya salah tempat, seharusnya saya lapor ke BSI di jalan jendral S Parman, tempat bapak saya ambil pinjaman. Tapi saya lapor ke BSI yang di jalan Imam Bonjol Lumajang,” terang Toni putra almarhum Abdul Sukur saat dikonfirmasi awak media.

Kemudian, Toni kembali melaporkan kematian orang tuanya ke BSI KCP Lumajang yang berada di jalan S Parman pada bulan Mei 2024.

Selang satu bulan pelaporan, pihak BSI menginformasikan bahwa pinjaman milik Abdul Sukur sudah di bayar lunas oleh asuransi pada bulan Juni 2024.

Namun sayang, SK pensiunan milik almarhum Abdul Sukur masih belum diterima oleh ibunya.

Menurut Dia, semestinya ketika peminjam sudah melakukan pelunasan pinjaman, pihak bank segera menyerahkan agunan.

“Seharusnya ketika pinjaman sudah lunas, jaminan SK pensiun punya almarhum bapak saya di kembalikan, namun sampai saat ini masih belum ada kejelasan. Kata petugas BSI masih di cari dan saya diminta nunggu, ketika saya tanyakan selalu jawabannya masih dicari,” kata Toni.

Sementara itu, pihak BSI ketika di konfirmasi awak media, pada Kamis, (22/8/2024) menyampaikan jika SK pensiun milik Abdul Sukur masih dalam proses pencarian di kantor cabang Jember.

BSI berdalih segala bentuk jaminan pinjaman di simpan di BSI cabang Jember. 

BSI memastikan jaminan berupa SK pensiun tidak akan hilang.

“Ini masih di cari, infonya di cabang area Jember. Karena semua jaminan ditaruh di area Jember. Nanti kalau sudah ketemu ahli warisnya akan dihubungi. Kalau hilang tidak,” ucap Arifin, petugas BSI KCP Lumajang jalan S Parman bagian marketing pensiunan.

Pihak BSI belum bisa memastikan waktu penyerahan agunan yang dimaksud akan diserahkan.

“Pokoknya nanti kalau sudah ketemu, ahli waris pasti dikabari,” sambung Arifin.

Toni berharap pihak BSI KCP Lumajang segera secepatnya mengembalikan SK pensiun milik orang tuanya.

“Saya harap SK pensiun milik bapak saya segera dikembalikan, agar ibu saya tidak kepikiran SK itu terus. Saya takut berdampak pada kesehatan ibu kalau ibu selalu memikirkan SK almarhum bapak,” imbuh Toni.

(Riyaman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *