Para Paguyuban Petani Hutan Lereng Gunung Lemongan. (Dok istimewa)
LUMAJANG, Transparansi.co.id – Setiap malam Jumat para paguyuban petani hutan lereng Gunung Lemongan melakukan istighosah dan ritual doa bersama untuk kemenangan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Bunda Indah dan Mas Yudha.
Uniknya, doa bersama ini digelar di Komplek Ranu (Danau) Lading yang berada di Dusun Ranu Lading, Desa Sumberwringin, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
“Kegiatan ini murni swadaya dari para petani yang beranggotakan sekitar 700 orang yang tersebar di Desa Papringan, Sumber Wringin, Ranuwurung dan Kalipenggung. Kegiatan ini kami lakukan setiap malam Jumat dan akan diakhiri setelah penetapan hasil perolehan suara dari KPU,” ujar Iskhak Subagio, penggiat petani Lumajang yang turut hadir dalam acara tersebut.
Iskhak Subagio merasa terharu karena para petani guyub rukun dalam memenangkan Bunda Indah dan Mas Yudha.
“Memang perlu diakui paslon inilah yang memberi perhatian lebih pada petani, kedepan akan saya dampingi terus untuk menata kawasan ini menjadi tempat belajar bersama bagi para petani, saya juga pastikan tahun 2025 alokasi pupuk subsidi bagi petani hutan ini bisa diakomodasi jatah subsidi pupuknya, kami akan terus mengawal program PS dan KHDPK ini bisa sukses,” ungkapnya haru.
Sementara itu Ky. Muslih selaku ketua paguyuban menerangkan bahwa sebagai petani hutan pihaknya selama ini merasa diayomi oleh Bunda Indah.
“Saat kami butuh konsultasi mengenai perhutanan sosial (PS) dan kawasan hutan dengan perjanjian khusus (KHDPK) bunda selalu welcome dan memberi sambutan cukup hangat, sehingga seluruh anggota kami rela berjuang all out untuk kemenangan paslon nomor urut 2 ini,” ujarnya.
Senada dengan Ketua Paguyuban, Joe Sugiyanto selaku pendamping paguyuban menuturkan bahwa pihaknya memiliki impian mensejahterakan petani.
“Tujuan utama kami adalah PS dan KHDPK agar jaminan terhadap kelangsungan bertani kami secara legal formal dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, dan kami bertekad kawasan Ranu Lading akan kami jadikan wisata agro yang tujuannya agar perekonomian kami meningkat, dan stigma bahwa kami tidak bisa diatur bisa terbantahkan,” terangnya.
Selain para wakil petani dan ketiga tokoh tersebut, tampak hadir dalam kegiatan tersebut H. Herman Afandi dan Gus Nasihin sebagai fasilitator para petani.
Menurut Informasi acara ini dihadiri oleh 3 orang perwakilan masing masing desa, dikarenakan terbatasnya tempat acara, karena terapung di atas Ranu Lading.
(Riyaman)