Foto: Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, ketika menyerahkan bantuan dalam Program Gerakan Sayang Ibu (GSI). (Dok istimewa)
LUMAJANG, Transparansi.co.id – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menyerahkan bantuan dalam Program Gerakan Sayang Ibu (GSI) kepada Minaryati (42), warga Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro, Selasa (15/7/2025).
Bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan kepada ibu pasca melahirkan yang masuk kategori risiko tinggi akibat riwayat penyakit penyerta.
Minaryati baru saja melahirkan dan sebelumnya menjalani kehamilan yang tergolong berisiko tinggi karena memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertiroid. Kondisi tersebut memerlukan pemantauan medis ketat, bahkan hingga masa nifas, guna mencegah komplikasi serius baik bagi ibu maupun bayi.
“Program GSI tidak berhenti saat bayi lahir. Kami hadir untuk memastikan ibu tetap sehat dan kuat di masa pasca persalinan. Ibu Minaryati adalah contoh penting bagaimana pendampingan yang tepat bisa menyelamatkan dua nyawa sekaligus,” ujar Dewi Natalia saat menyerahkan bantuan secara langsung.
Bantuan yang diberikan bisa digunakan untuk memenuhi nutrisi pemulihan, suplemen kesehatan ibu menyusui, serta dukungan transportasi untuk kontrol lanjutan ke fasilitas kesehatan. Selain itu, bidan desa dan kader PKK tetap melakukan kunjungan rutin guna memastikan pemulihan berjalan optimal.
Dewi Natalia menegaskan bahwa GSI mencakup perlindungan komprehensif bagi ibu dari masa kehamilan, persalinan, hingga pemulihan pasca melahirkan. Ia mengajak seluruh pihak untuk lebih peka terhadap ibu-ibu yang membutuhkan pendampingan medis maupun sosial.
“Seringkali setelah melahirkan, perhatian hanya tertuju pada bayinya. Padahal ibu juga masih dalam fase rawan. Melalui GSI, kita ingin pastikan bahwa setiap ibu tetap mendapatkan perhatian, bukan hanya bantuan fisik, tapi juga dukungan emosional,” tambahnya.
Program GSI merupakan upaya terintegrasi antara TP PKK, Dinas Kesehatan, dan jejaring pelayanan desa untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Dengan menjangkau ibu pasca melahirkan berisiko tinggi, Pemkab Lumajang berharap kualitas hidup keluarga dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan.