KemanusiaanPMI Kabupaten Jember

Berawal dari Panggilan Hati, Nur Laili Terpilih Menjadi Ketum KSR PMI Unit Universitas Jember Periode 2023-2024

×

Berawal dari Panggilan Hati, Nur Laili Terpilih Menjadi Ketum KSR PMI Unit Universitas Jember Periode 2023-2024

Sebarkan artikel ini

Nur Laili Ketua Umum KSR PMI Unit Universitas Jember Periode 2023-2024. (Dok foto: humas PMI Jember untuk transparansi.co.id)

banner 325x300

Jember, transparansi.co.id – Wabah covid 19 yang melanda Indonesia selama dua tahun sejak awal 2020 menjadi awal perjalanan sosok mahasiswi jurusan matematika, FKIP, Unej terjun menjadi relawan kemanusiaan. Panggilan hati nurani untuk segera membantu sesama yang membutuhkan tak bisa ditolaknya meski dirinya harus terus belajar demi masa depannya.

Sosok relawan tersebut adalah Nur Lailiyati, perempuan kelahiran jepara 2001 terketuk hatinya untuk menjadi relawan kemanusiaan. Saat pandemi melanda, Laili memutuskan bergabung dengan Korps Sukarela (KSR) PMI Universitas Jember. 

“Karena saat itu dalam keadaan pandemi, jadi diklatsar dilakukan secara daring dan saya tercatat sebagai anggota KSR angkatan ke 28,”kenang Laili saat bersama relawan lainnya di Markas PMI Jember. Banyaknya kegiatan pencegahan covid 19 oleh PMI Jember kala itu membuat Laili semakin semangat bahkan menjadi anggota KSR merupakan pilihan yang tepat bagi dirinya.

Dan pada 2023 kemarin, Nur Laili akhirnya dipercaya dengan terpilih menjadi Ketua Umum KSR PMI Unit Universitas Jember Periode 2023-2024. Amanah yang diemban Laili digunakan dengan sebaik baiknya dengan banyak meluangkan waktunya di dunia kemanusiaan mulai dari menjadi relawan Medis Karnaval, Tim P3K JFC, Tim Medis Konser Dewa hingga kegiatan pendistribusian air bersih saat bencana kekeringan melanda Jember. 

“Terakhir saya mendapat tugas kemanusiaan dalam pemulihan pasca bencana gempa bawean bulan maret 2024 kemarin,”ujarnya. Saat pemulihan pasca bencana gempa Bawean Gresik, Nur Lailiyati ditugaskan membantu relawan PMI provinsi Jawa timur selama 10 hari, tugas utamanya sebagai Tim Psychosocial Support Service (PSS) untuk melakukan psikoedukasi terkait dampak bencana gempa di Bawean Kabupaten Gresik.

Banyaknya kegiatan kemanusiaan yang diikuti membuat perempuan 23 tahun ini memiliki banyak pengalaman dan pelajaran yang didapatkannya baik dari relawan kota lain hingga ilmu yang didapatkan dari PMI Provinsi saat ikut serta dalam penanganan pasca bencana gempa.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *