Foto: Penampakan proyek pembangunan gedung sekolah MTs NU Al-Badar di Jember. (Dok transparansi)
Jember, transparansi.co.id – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah MTs NU Al-Badar yang berlokasi di Desa Suka Makmur, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, akhirnya angkat bicara terkait polemik proyek pembangunan gedung sekolah yang dipimpinnya tersebut, Kamis (6/11/2025).
Hasan Fauzi selaku Plt kepala sekolah tersebut tidak mengetahui asal muasal sumber anggaran untuk pembangunan gedung sekolah yang dimaksud.
“Saya kurang tahu masalah itu (Anggaran gedung), yang ngelola yayasan yang dapat yayasan,” kata Hasan Fauzi, Plt Kepala Sekolah MTs NU Al-Badar kepada wartawan, Senin (3/11/2025), di kantor KUA Ajung.
Ia mengaku bertanggungjawab atas jalannya pembangunan gedung sekolah itu. Namun, ia tidak mengetahui nama programnya serta sumber perolehan anggarannya.
Ia menyebut pertanggungjawaban pengelolaan anggaran pembangunan gedung sekolah MTs NU Al-Badar ada di ranah yayasan.
“Urusan yayasan (Proyek gedung sekolah) dengan pihak yang menyumbang bangunan itu, ini masalah intern,” ujar Hasan Fauzi.
Hasan Fauzi menjelaskan bahwa pihaknya terima jadi atas program pembangunan gedung sekolah tersebut. Ia enggan membeberkan siapa pihak pelaksananya.
“Sampeyan tanya tanya-tanya di sana saja (Mts NU Al-Badar),” pungkasnya.
Diketahui, Hasan Fauzi merupakan pegawai P3K di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ajung. Ia juga merangkap sebagai Plt Kepala Sekolah MTs NU Al-Badar.
Sementara itu, Guru BK MTs NU Al-Badar, Luluk, menyampaikan bahwa Gus Alwi selaku ketua yayasannya.
“Gus Alwi selaku ketua yayasannya pak,” kata Luluk kepada wartawan.
Di sisi lain, kepala proyek Ahmad Junaidi menyampaikan bahwa dirinya tidak mengetahui asal muasal program serta besaran anggaran proyek yang sedang dikerjakannya itu.
Ia berkapasitas hanya sebagai pekerja yang dipercaya oleh yayasan untuk mengerjakan proyek tersebut.
Ia mengakui jika papan proyek tidak ada sejak awal dimulainya pekerjaan. Ia menyebut penanggungjawab pekerjaan kepala sekolah.
Terpisah, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Jember, Santoso, tidak mengetahui perihal sumber anggaran untuk pembangunan gedung sekolah di MTs NU Al-Badar tersebut.
Menurutnya, pembangunan yang bersumber dari yayasan kewenangan ada di yayasan.
Bahkan, kata dia, pembangunan gedung sekolah yang bersumber dari pemerintah pun tidak diketahuinya, dengan dalih, dana bantuan pemerintah masuk ke rekening yayasan.
“Yang tahu yayasannya. Kalo bantuan dari pemerintah biasanya langsung ke rek (Rekening tabungan) yayasan,” tulis dia menjawab pertanyaan wartawan, Kamis (30/10/2025), lewat WhatsApp.
Dia menjelaskan, pengajuan proposal pembangunan ke pemerintah oleh yayasan dilakukan secara online. Ia menyebut Kemenag sebatas hanya memberikan rekomendasi.
“Pengajuan itu langsung melalui simsarpras secara online. Kalo pengajuan biasanya minta rekom ke Kemenag,” tulisnya.
Disingung terkait ada dan tidaknya rekomendasi proposal pembangunan dari Kemenag Jember ke MTs NU Al-Badar, Santoso meminta awak media untuk mengklarifikasi langsung ke pihak yayasan dengan alasan tidak hafal.
“Kalo data saya tidak hafal, sebaiknya jenengan langsung saja ke lembaganya,” tulis pintanya.
Sementara, hingga berita ini diterbitkan, Ketua Yayasan Assathoriyyah, Gus Alwi, tidak memberi respon klarifikasi yang dilayangkan lewat WhatsApp di nomor 0823-3185-7XXX sejak Selasa 4 November 2025.
Berita sebelumnya, pelaksana proyek pembangunan gedung sekolah MTs NU Al-Badar diduga tidak transparan dalam pengelolaan anggaran.
Pasalnya, proyek gedung yang diduga bersumber dari dana rakyat itu tidak dilengkapi dengan papan informasi kegiatan alias siluman.
