Mojokerto, transparansi.co.id – Polres Mojokerto bersama Forkopimda menggelar apel siaga gabungan guna antisipasi terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya, Seperti yang telah terjadi di Kabupaten Ngawi dan Ponorogo beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Mojokerto AKBP Wahyudi melalui Wakapolres Mojokerto Kompol Afner NB Pangaribuan usai melaksanakan apel siaga gabungan di Lapangan Desa Gebangsari, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto,Rabu ( 26/7)
“Seperti yang disampaikan ibu Bupati tadi, kegiatan ini sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam pencegahan dan penanganan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla),”ujar Kompol Afner.
Oleh karenanya, lanjut Kompol Afner, pihak Forkopimda Mojokerto menggelar apel siaga gabungan dalam rangka pengendalian karhutla.
Diketahui, wilayah Kabupaten Mojokerto memiliki kawasan hutan seluas 25.021,40 Ha yang terdiri dari 10.181,10 Ha hutan konservasi, 10.656,70 Ha hutan produksi dan 4.183,60 Ha hutan lindung.
Hutan konservasi dikelola oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur melalui UPT Taman Hutan Raya R. Soerjo.
hutan produksi, 4.183,60 Ha hutan lindung dikelola oleh Perum Perhutani KPH Pasuruan, KPH Mojokerto dan KPH Jombang.
“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antara Pemerintah dan Masyarakat, karena kami menyadari bahwa penanganan bencana khususnya karhutla tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah saja,”kata Kompol Afner.
Pada kegiatan yang dipimpin oleh Bupati Mojokerto tersebut merupakan kegiatan yang penting untuk mengecek kesiapsiagaan personel gabungan dalam menghadapi karhutla.
“Apel siaga gabungan pengendalian karhutla ini merupakan kegiatan yang penting untuk mengecek kesiapsiagaan personel gabungan dalam menghadapi karhutla,”jelasnya.
Diwaktu yang sama Bupati Mojokerto menyampaikan bahwa kawasan hutan di Mojokerto terutama di wilayah bagian selatan merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan dengan populasi tanaman yang terdiri dari semak-semak serta tegakan hutan dengan dominasi pohon jenis pinus dan jenis rimba lainnya.
Sehingga, lanjutnya, menjadikan Mojokerto merupakan salah satu kabupaten yang memiliki daerah rawan kebakaran.
“Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terhadap teknis ataupun strategi dalam siaga karhutla, baik dalam mitigasi maupun penanganannya secara langsung,” ujar Bupati Ikfina.
Untuk diketahui, apel siaga gabungan dalam rangka antisipasi karhutla ini juga diikuti unsur Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan potensi Relawan. (Redaksi)