Saat sampyong (Ujung) di gelar, di Lapangan Desa Tambahrejo, Rabu siang (10/7/2024)
LUMAJANG, Transparansi .co.id – Memperingati Tahun Baru Islam 1446 H. Pemerintah Desa Tambahrejo, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang Jawa Timur menggelar Sampyong (Ujung), di lapangan desa setempat, Rabu (10/7/2024).
Tradisi Sampyong (Ujung) merupakan tradisi tahunan bagi masyarakat Desa Tambahrejo yang setiap tahunya selalu digelar oleh pemerintah desa setempat.
Selain dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1446 H. 2024, ujung tersebut juga termasuk dalam rangkaian acara Event “Loemadjang Biyen” yang diresmikan langsung oleh Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni.
Acara tersebut dilaksanakan “Seminggu Ning Candipuro” dari tanggal 6-14 Juli 2024.
Salah satunya adalah Desa Tambahrejo yang mempunyai tradisi Ritual Sampyong ( Ujung ), yang merupakan kesenian tradisional yang paling unik, dan untuk pemainnya adalah dari beberapa Desa yang masuk dalam undangan untuk mengikuti acara Ritual Sampyong / Ujung tersebut.
Kepala Desa Tambahrejo Supiadi, S.Pd, ketika dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa tradisi Ritual Sampyong Tambahrejo adalah mengikuti sejarah yang harus dilestarikan.
Menurutnya, masyarakat Tambahrejo sudah terbiasa disetiap tahunnya menggelar Ritual Sampyong ( Ujung ).
“Sampyong atau lebih dikenal ujungan merupakan seni budaya, mempertunjukkan adu kekuatan dan ketangkasan setiap pemain, kekuatan memukul dan dipukul dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu atau rotan, “ucap Kades.
Cara bermain ujungan tersebut ada dua pemain berdiri berhadapan, pukulan pada lawan dibatasi 5 atau sampai dengan 10 pukulan dilakukan secara bergantian, sasaran pukulan dibatasi dibawah leher sampai diatas punggung belakang, dihentikan apabila salah satu pemain menyerah karena tidak kuat menahan pukulan yang begitu sakit, menang atau kalah yang menentukan dewan juri.
“Dengan memperingati hari Tahun Baru Islam 1446 H ini, semoga masyarakat Tambahrejo di jauhkan dari bala musibah, dan kedepannya semakin maju, makmur dan sejahtera,” harapnya.
(Riyaman)