Debat publik perdana calon Bupati dan Wakil Bupati Lumajang, di Studio JTV Surabaya. (Dok istimewa)
Lumajang, Transparansi.co.id – Debat Publik Perdana Cabup-Cawabup Lumajang 2024 – 2029, menyisakan beragam tanggapan pada masing-masing kubu/paslon, dari sejumlah kalangan.
Salahsatunya, ungkapan paslon Cabup-cawabup Lumajang No.1 Thoriqul Haq dan Ning Fika, dianggap menggambarkan ketidakmampuan dalam mengelola anggaran APBD yang sehat.
Kala itu Thoriqul berkata, dirinya optimis jika pemerintahan mendatang ditangannya, bakal lebih stabil dan berdaya saing.
“Kami bisa mengukur, antara 80 s/d 100 miliar, kesehatan 170 s/d 200 miliar, dan belanja pegawai 1,3 triliun. Dengan kecukupan itu, kita optimis pemerintah mendatang lebih stabil, lebih bisa berdaya saing,” ungkap Thoriq.
Netizen, mengajak masyarakat cermat dan seyogyanya memahami, apa ungkapan masing-masing paslon, agar kemudian tak salah dalam memutuskan pilihan.
Dikatakan oleh Setiawan Samco, paslon 01 tidak memahami tentang postur APBD yang sehat. “Kenapa saya bilang seperti itu, karena ketentuannya dari pemerintah pusat, anggaran belanja daerah itu tidak boleh lebih dari 30% dari anggaran APBD,” ucap Samco.
“Sedangkan nanti postur anggaran yang mereka harapkan oleh paslon 01 itu, hanya 2,2 s/d 2,4 triliun. Artinya, kalau belanja pegawainya 1,3 triliun, itu sudah sangat tidak sehat, melebihi ketentuan. Faktanya, belanja pegawai dalam APBD 2024 ternyata Hanya 870 Milyar,” imbuh Samco memaparkan.
Lantas lebih jauh diulas Samco, tata pemerintahan akan jauh dari kata stabil, jika penggunaan APBD lebih cenderung pada satu lingkup (belanja pegawai -red) seperti yang disampaikan Thoriq.
“Pemerintah daerah butuh anggaran yang banyak untuk melakukan, menjalankan program – progam atau kegiatan yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat banyak. Maka, saya menilai paslon 01 tidak memahami bagaimana menyusun anggaran yang sehat. Terbukti, belanja pegawainya saja bisa-bisa melebihi 50%, ya bisa bangkrut Lumajang,” pungkasnya.
Dilain sisi, senada mengedukasi, Samco berharap masyarakat mengamati dan mencermati ungkapan materi, dari masing- masing paslon Cabup-cawabup Lumajang.
Berikut catatan Blunder 01 versi Setiawan Samco :
1. Tidak bertanya saat giliran bertanya di segmen 5 tanya jawab Paslon.
2. Salah data pertumbuhan ekonomi. 01 menyebut 4.95% faktanya 5%.
3. Paslon 01 tidak mengerti postur APBD yang sehat. 01 sebut belanja pegawai 1.3 Triliun atau lebih dari 50% APBD. Padahal seharusnya maksimal 30% APBD.
4. Paslon 01 sebut akan memastikan jalan bisa dilewati semua kendaraan padahal selama ini sudah dilewati semua jenis kendaraan.
(Transparansi)