Pawai tumpeng, di Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu (13/7). (Dok Riyaman/Transparansi.co.id).
LUMAJANG, Transparansi.co.id – Memperingati Tahun Baru Islam 1446 Hijiriah, ribuan warga lereng Gunung Semeru tepatnya di Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, menggelar kirab tumpeng, Sabtu (13/7/2024).
Kirab tumpeng ini dilakukan oleh warga dari lima dusun di Desa Tumpeng, yakni Dusun Besuk Selatan, Besuk Utara, Tumpeng Barat, Tumpeng Krajan dan Tumpeng Timur.
Di tengah suasana pagi yang cerah, warga berjalan kaki dengan memanggul nasi tumpeng serta lauk pauknya menuju ke makam Mbah Tuan Sido Branti.
Tak cukup satu orang untuk memanggul nya, karena tumpengnya porsinya sangat besar, jadi memang harus di pikul empat orang untuk satu tumpengnya.
Sampai di lokasi mereka menggelar doa bersama, dan memperebutkan tumpeng tersebut untuk di makan bersama sama.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk sedekah bumi pada bulan Muharram. “Sedekah bumi ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kami kepada Tuhan dengan rezeki dari pertanian, yang diberikan kepada warga,” kata Kepala Desa Tumpeng, M. Deni Purwadi kepada Transparansi.co.id Sabtu (13/7/2024).
“Tumpeng ini akan kami bawa dari sini (balai desa) menuju ke makam Mbah Tuan Sido Branti pada hari ini,” kata Deni, dengan mimik wajah penuh semangat.
Kegiatan ini, lanjut Deni, masih dalam rangkaian Loemajang Biyan, yang digelar di desa Sumber mujur, Kecamatan Candipuro.
Deni berharap, dengan di gelarnya tumpengan tersebut, desa yang ia pimpin agar di jauhkan dari segala musibah, dan supaya hasil panen dari warga desa tumpang itu bisa melimpah ruah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Supancas, kepala rukun tetangga (RT) 07, Dusun Tumpeng Barat, ketika berbincang dengan media ini, sebelum acara arak arakan tumpeng di berangkatkan mengatakan, agar gelaran tumpengan seperti ini selalu di adakan di setiap tahunya. Menurut nya, masyarakat tidak keberatan dalam membawa tumpeng, untuk syukuran di desanya.
“Kegiatan ini memang sudah sesuai dengan nama desanya, yaitu desa Tumpeng, jadi kami sebagai masyarakat sangat berharap agar syukuran seperti ini harus di lakukan di setiap tahunya,” harapnya.
Dikatakannya, bahwa kegiatan pawai tumpeng tersebut, hanya ini kali di lakukan di desanya. “Kalau warga di setiap tahunnya sudah melakukan di RT nya masing masing. Dan malam Jumat, Minggu depan di RT 07, RT saya yang mengadakan tumpengan (barik’an) mas,” pungkasnya.
(Riyaman)