Ilustrasi Pupuk Subsidi (Meitika Candra Lantiva/Radar Jogja)
Jember, transparansi.co.id- Sasmito pemilik kios penyalur pupuk subsidi ‘UD Peduli Umat’ di Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur akui kesulitan keuangan untuk memenuhi ketersediaan pupuk subsidi ke petani desa setempat.
Hal itu disampaikan Sasmito kepada awak media di kantor redaksi transparansi.co.id di Desa Sumberwringin, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember pada Rabu (18/6/2024) pukul 22.30 wib.
Sasmito menyampaikan, tidak adanya ketersediaan pupuk subsidi di kiosnya sudah terjadi sejak sebulan yang lalu.
“Iya sudah satu bulan tidak ada pengiriman pupuk subsidi,” kata Sasmito kepada wartawan di kantor redaksi transparansi, Selasa (18/6).
Menurut dia, kios harus melakukan pembayaran terlebih dahulu untuk bisa mendatangkan pupuk subsidi dari distributor.
Sasmito menyebut CV. Hidup Baru selaku pihak distributornya.
“Kita harus transfer dulu ke distributor. Kalo kita transfer hari ini besok sudah dikirim barangnya,” ujarnya.
Ia mengaku kesulitan dalam keuangan, dan berencana untuk mencari investor agar bisa segera memenuhi ketersediaan pupuk subsidi ke petani.
Sasmito tidak bisa memastikan kapan waktu untuk bisa memenuhi kebutuhan pupuk subsidi ke petani desa tersebut.
“Kalo saya nemu uang, besok saya transfer lusa sudah bisa dikirimkan,” ujar Sasmito.
Kendati begitu, Sasmito akan berupaya untuk bisa segera memenuhi ketersediaan pupuk subsidi dan mendapatkan investor.
Atau, lanjut Sasmito, petani kumpulkan uang melalui kelompok tani sesuai dengan kebutuhan pupuk subsidi.
“Uang yang dari petani saya ambil dulu dan pupuknya menyusul,” ucapnya berharap.
Sasmito menjelaskan, di musim tanam kedua ini kiosnya sudah menyalurkan 30 ton pupuk subsidi ke petani. Dari pertengahan bulan April hingga pertengahan bulan Mei, terhitung sudah tiga kali pengiriman.
“Musim tanam kedua terhitung dari pertengahan bulan April, sudah 30 ton,” jelasnya.
Berita sebelumnya, petani Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono menjerit lantaran sulitnya mendapatkan pupuk subsidi.
Langkanya pupuk subsidi di Desa Sukokerto akibat tidak adanya ketersediaan pupuk subsidi di kios penyalur desa setempat.
Petani khawatir kurangnya ketersediaan pupuk akan berdampak pada peningkatan produksi dan percepatan tanam.
Petani berharap pemerintah segera turun tangan dan menindaklanjuti permasalahan ini.
Sementara itu, upaya konfirmasi dan klarifikasi media tranparansi dengan mendatangi distributor pupuk subsidi CV. Hidup Baru di Kecamatan Bangsalsari mengalami kegagalan. Terlihat tidak ada aktivitas di kantor CV Hidup Baru dengan kondisi pintu gerbang tergembok.
(Herman)