Kabupaten JemberKepolisian

Diintimidasi Terkait Video Dugaan Perselingkuhan Oknum Guru, Kuasa Hukum SM Angkat Bicara

×

Diintimidasi Terkait Video Dugaan Perselingkuhan Oknum Guru, Kuasa Hukum SM Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini

 

Merasa diintimidasi terkait video dugaan perselingkuhan oknum guru, sejumlah warga wadul ke Pemdes setempat (dok istimewa).

banner 325x300

Jember, transparansi.co.id – Beredar video penggerebekan oknum guru inisial SM dengan seorang wanita yang bukan istrinya di platform grup WhatsApp beberapa waktu lalu memicu kontroversi dan kecaman luas di masyarakat khususnya Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember.

Dalam video tersebut, terlihat seorang oknum guru sekolah dasar sedang diinterogasi warga setempat pada Sabtu malam (25/05/2024) sekitar pukul 23.00 wib.

Oknum guru tersebut diduga selingkuh dengan wanita yang merupakan tetangga tidak jauh dari rumahnya.

Peristiwa itu berbuntut panjang. Muncul ancaman ditujukan kepada beberapa orang yang diduga terlibat dipembuatan video serta penyebarannya.

Salah seorang saksi mengungkapkan bahwa ancaman tersebut mencakup intimidasi fisik dan psikologis, serta ancaman agar tidak menyebarluaskan informasi pribadi yang sensitif, dan memaksa agar saksi mengatakan bahwa video yang beredar adalah tidak benar atau hoax.

Akibat adanya ancaman tersebut sejumlah warga mendatangi kantor Desa Mayangan menuntut pihak pemerintah desa melakukan mediasi dan mengklarifikasi kebenaran dari peristiwa yang terjadi.

Muhammad Mahmud (16) warga setempat mengatakan bahwa pada Senin sore sekitar pukul 15.20 wib, mengaku didatangi empat orang yang dua orang mengaku sebagai pengacaranya. Mereka meminta dirinya untuk mencabut video yang telah beredar, dan memintanya menandatangani sebuah pernyataan bahwa video yang telah beredar tersebut tidak benar alias hoax.

“Saya didatangi 4 orang, dua dari anak pak SM dan dua orang mengaku sebagai pengacaranya. Mereka meminta saya menandatangani sebuah surat pernyataan yang telah mereka buat yang menyatakan bahwa video yang beredar adalah video yang tidak benar, alias hoax, dengan ancaman kalau saya tidak mau tandatangan, masalah ini akan dibawa ke ranah hukum. Saya terpaksa tandatangan,” terang Mahmud saat di kantor desa Mayangan pada Rabu (29/05/2024) siang.

Sementara itu, pemerintah Desa Mayangan menyambut dan menerima keluhan puluhan warganya yang meminta keadilan atas dugaan ancaman yang diduga dilakukan oleh pihak oknum guru. Menurut moderator pertemuan, Paiman, pihak desa akan membantu dan melindungi warganya ketika warganya berada di pihak yang benar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *