PSHT

Dugaan Pengeroyok Anggota Polisi di Kaliwates, Polres Jember Ringkus 22 Anggota PSHT

×

Dugaan Pengeroyok Anggota Polisi di Kaliwates, Polres Jember Ringkus 22 Anggota PSHT

Sebarkan artikel ini

 

banner 325x300

AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Kapolres Jember (Dok istimewa)

JEMBER, transparansi.co.id – Jajaran Polres Jember berhasil meringkus 22 anggota perguruan silat PSHT yang diduga pelaku pengeroyokan terhadap anggota Polisi, Selasa (23/7/2024).

Dari 22 terduga pelaku, 2 orang diserahkan oleh pengurus PSHT Jember, sedangkan 20 orang sisanya dijemput paksa oleh kepolisian Polres Jember di rumah masing-masing.

Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi menyampaikan, pihaknya sedang melakukan pendalaman untuk memastikan peranan dari masing-masing tersangka dalam kasus tersebut.

“Masing-masing memiliki peran. Ada yang melakukan pemukulan, ada yang memprovokasi, dan juga ada yang sebagai saksi. Namun demikian, ini masih dalam proses pemeriksaan lanjutan,” ucapnya.

Kapolres mengatakan, jumlah korban pengeroyokan 1 orang, yakni Aipda Parmanto Indrajaya, sementara 4 polisi sisanya merupakan rekan Aipda yang bertugas melakukan pengamanan di TKP.

“Kenapa kok hanya 5 orang yang berjaga padahal kelompok PSHT ini banyak? Kami telah membagi clothing personel mulai kegiatan yang utama yaitu di Padepokan PSHT, kemudian juga di simpul-simpul jalan, itu sudah kami sebar personel berdasarkan mapping kerawanan wilayah,” ujar Kapolres.

Dia juga menerangkan, saat kejadian, Aipda Parmanto Indrajaya bersama 4 anggota lainnya sedang bertugas melakukan pengamanan arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan maupun ketertiban umum.

“Di situlah titik anggota kami dikeroyok oleh segerombolan anggota PSHT ini,” tandasnya.

Selain mengamankan tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor, handphone, pakaian, dan bendera kebesaran milik tersangka yang digunakan saat kegiatan.

“Tentunya ini menjadi bukti petunjuk bagi kami untuk bisa menjelaskan dan mengumpulkan rangkaian peristiwa yang terjadi terkait pengeroyokan tersebut. Ada juga CCTV dan video amatir dari masyarakat. Ini nanti akan kami analisa untuk memastikan peran dari masing-masing orang,” bebernya.

Kapolres juga menyampaikan keprihatinannya terhadap adanya keterlibatan anak-anak dalam insiden pelanggaran hukum ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *