“Atur air secara adil dan merata, sesuai dengan kebutuhan petani, dan ajak petani untuk memelihara saluran irigasi, agar aliran air tidak terganggu,” ujarnya.
Ada yang menarik disini, untuk calon dari tiga dusun tidak ada lawannya.
Salah satu calon Tuwowo dari Dusun Darungan, Satimun, ketika dikonfirmasi di kediamannya, kepada Transparansi.co.id mengatakan, dirinya mencalonkan diri karena para warga pembayon mendukung dirinya untuk menjadi Tuwowo kembali.
“Alhamdulillah, hingga saat ini, warga pembayon masih percaya kepada saya. Semoga saya masih bisa mengatur air, agar tidak ada permasalahan pada para pembayon.
Satimun mengaku, kalau dirinya sudah kali keduanya mencalonkan diri sebagai Tuwowo.
“Alhamdulillah, yang kali pertama saya mencalonkan diri sebagai Tuwowo juga tidak ada lawannya, dan sekarang juga tidak ada lawannya juga,” ucapnya.
Disinggung berapa gaji menjadi seorang Tuwowo, Satimun tersenyum. “Tidak ada gajinya, hanya kalau pas waktu panen, itu saja para petani memberi padi saat panen, dan jagung, kalau waktu musim jagung. Tiga setengah bulan sekali. Itupun kalau tidak gagal panen, kalau petani gagal panen, ya gosong alias mlongo,” katanya sambil tersenyum.
Terpantau, pemilihan Tuwowo blok wilayah Untuk calon Tuwowo Dusun Krajan 1 dimenangkan oleh Margono, Krajan 2 dimenangkan oleh Sipan, Krajan 3 dimenangkan oleh Tuji dan Dusun Darungan dimenangkan oleh Satimun.
(Riyaman)