Hendy Siswanto bersama kader PDIP Jember. (Dok istimewa)
JEMBER, transparansi.co.id – Petahana Hendy Siswanto dari Kabupaten Jember mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mengatasi potensi kotak kosong dalam Pilkada Jember 2024.
Hendy menyampaikan kekhawatirannya terhadap kemungkinan terjadinya lumbung kosong dalam kontestasi politik tersebut, mengingat keragaman masyarakat Jember yang perlu diakomodasi dengan baik dalam proses demokrasi.
Menurut Hendy, keberagaman masyarakat Jember membutuhkan representasi yang beragam pola dalam pemilihan kepala daerah.
Oleh karenanya ia berpendapat bahwa adanya beberapa Bacabup – Bacawabup dalam pemilihan akan menjadi langkah yang tepat untuk mewakili berbagai elemen masyarakat.
Saat ini, Hendy telah menerima rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), namun, untuk memenuhi syarat minimal dukungan dalam Pilkada dibutuhkan dukungan dari partai lainnya.
Meskipun PDIP hanya memiliki 8 kursi di dewan, Hendy tetap optimis untuk mengumpulkan dukungan yang cukup untuk kembali bertarung dalam kontestasi politik pada 27 November 2024 mendatang.
Selain mendekati partai lain seperti Golkar yang memiliki 6 kursi di DPRD Jember, Hendy juga merencanakan langkah politik dengan menghibahkan aset negara berupa kantor kepada PDIP Jember.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi daya tarik dalam negosiasi politiknya.
Hendy juga menyatakan komitmennya untuk memastikan persyaratan Pilkada terpenuhi dengan mendesak dewan untuk menindaklanjuti surat permohonan hibah kantor dan melengkapi persyaratan di Jakarta.
“Kan minimal 10 kursi. Akan kami lengkapi di situ, biar syarat pendaftaran bisa terpenuhi,” ujar Hendy.
Dengan langkah-langkah proaktif yang diambil oleh Hendy Siswanto, diharapkan potensi kotak kosong dalam Pilkada 2024 di Jember dapat dihindari, dan demokrasi dapat tetap dijunjung tinggi dalam kontestasi politik mendatang.
(Zainul Hasan)