Dinas Pendidikan Provinsi Jawa TimurKementrian pendidikan

Komite SMKN 1 Jember Tepis Tudingan Biaya Program KI dan PKL Hasil Kinerjanya: SK Nggak Ada, Apa Kewenangan Kita

×

Komite SMKN 1 Jember Tepis Tudingan Biaya Program KI dan PKL Hasil Kinerjanya: SK Nggak Ada, Apa Kewenangan Kita

Sebarkan artikel ini

Nur Ismoyo juga menyampaikan bahwa hasil pertemuan musyawarah antara komite sekolah dan orang tua siswa pada bulan Agustus tahun lalu besaran sumbangan komite disepakati sebesar Rp420 ribu per siswa. Sumbangan siswa tersebut nantinya akan diperuntukkan untuk beberapa hal, salah satunya untuk rehabilitasi gedung aula.

“Setiap kita melakukan kegiatan pertemuan dengan wali murid pasti ada berita acaranya, kalo pertemuan dengan wali murid tidak ada berita acaranya wah ini (bisa dikatakan) makan administrasi,” ucapnya.

Nur Ismoyo tidak mengetahui secara pasti besaran sumbangan sukarela siswa yang terkumpul sampai dengan saat ini, ia berdalih bukan kapasitasnya untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan.

Kata dia, uang sumbangan sukarela komite sekolah pengelolaannya tidak pada dirinya melainkan di pihak sekolah.

“Keterkaitan dengan itu kita sudah tidak kesana lagi, karena sudah nggak ada kita, Sk nya nggak ada terus apa kewenangan saya memeriksa,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, SI (33) wali murid keberatan dengan besaran biaya studi tour kunjungan industri (KI) yang dinilai terlalu besar.

Pasalnya, biaya belajar sambil berwisata keluar daerah tersebut tidak seluruhnya mampu dibayar oleh orang tua murid.

Sementara itu, Kasi Kehumasan SMKN 1 Jember, Riyadi, menyampaikan bahwa kegiatan kegiatan yang bersumber dari orang tua siswa pelibatannya melalui komite sekolah.

“Pembiayaan itu ditentukan oleh Komite sekolah ya, dalam hal ini adalah yang sifatnya melibatkan dana orang tua pastinya pelibatannya melalui komite lah,” kata Riyadi di lobi kantor SMKN 1 kepada wartawan, Rabu (30/4/2025).

Suryadi menegaskan bahwa pihak sekolah akan menggratiskan bagi orang tua yang tidak mampu dalam pembayaran program tersebut.

“Gratis biasanya gitu, banyak pak yang seperti itu,” ujar dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *