Bina Marga Provinsi Jatim

Proyek UPT PJJ Probolinggo Bernilai Belasan Miliar di Lumajang Abaikan K3, Molen Terkesan Buat Pajangan

×

Proyek UPT PJJ Probolinggo Bernilai Belasan Miliar di Lumajang Abaikan K3, Molen Terkesan Buat Pajangan

Sebarkan artikel ini

Foto : Saat pekerjaan proyek drainase tidak menggunakan mesin molen. (Dok Transparansi.co.id)

LUMAJANG, Transparansi.co.id – Proyek pelebaran jalan dan drainase di ruas jalan Lumajang- Jember milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur melalui Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan (UPT PJJ) Probolinggo, ditengarai dikerjakan asal- asalan.

Pasalnya, proyek bernilai belasan miliar itu dalam pekerjaan drainase pengadukan (semen pasir) tidak menggunakan mesin molen akan tetapi dikerjakan secara manual tanpa takaran.

Hal ini ini terjadi diduga terjadi pembiaran dan lemahnya pengawasan oleh pihak terkait. Dan terkesan kontaktor pelaksana tidak menghiraukan kualitas dan mutu bangunan.

Dari pantauan wartawan dilokasi pada Rabu- Kamis (7-8/5 /2025) terlihat pekerjaan drainase pengadukan semen pasir dilakukan secara manual. Bahkan juga terlihat sebagian pekerja terpantau tidak menghiraukan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan tidak memakai alat pelindung diri (APD) seperti helm proyek dan rompi.

Sementara itu, Rendy Kepala UPT pembantu PU Provinsi di Lumajang, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan teguran terkait tidak menggunakannya mesin molen dalam pengerjaannya.

“Untuk pasangan batu menggunakan molen semen, sudah kita tegur, semoga ke depannya tidak ada kejadian lagi,” jawab Rendi lewat WhatsApp, Kamis (8/5/2025).

Namun demikian, teguran Rendi terkesan tidak digubris oleh pekerja, yang mana, molen yang sebelumnya tersedia semata-mata terkesan dibuat pajangan saja. Terpantau Kamis sore 8/5 pengerjaan kembali dilakukan secara manual.

Sementara itu, Budi, koordinator proyek dari PT. Rajendra Pratama Jaya, lewat WhatsApp, menyampaikan kalo dirinya sudah melakukan teguran dan menginstruksikan pengunaan molen dalam melakukan pekerjaan pengadukan material semin pasir di lapangan.

Budi meminta peran serta wartawan dalam pengawasan pekerjaan di lapangan dan meminta untuk melakukan peneguran bila kedapatan pekerja mengunakan cangkul dalam proses pengadukan bahan material.

“Kami sendiri sudah instruksikan untuk mengaduk pakai molen. Mohon kiranya apabila terjadi ngaduk dengan cangkul ditegur saja bapak. Atau sampean hentikan saja sementara tidak apa-apa, dan boleh melanjutkan kerja apabila pakai molen,” jawab Budi lewat WhatsApp menjawab pertanyaan wartawan, Kamis (8/5/2025)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *