Kementrian pendidikan

Wau! Serap Anggaran Hampir Rp1,2 Miliar, Revitalisas Gedung SMPN 2 Sukowono Gunakan Genting Bekas

Foto: Penampakan genting bekas gedung lama terpasang di revitalisas satuan pendidikan SMPN 2 Sukowono. (Dok transparansi).

Jember, transparansi.co.id – Program revitalisasi gedung sekolah di Satuan Pendidikan SMPN 2 Sukowono Jember bahan material menggunakan genting bekas.

Pasalnya, proyek revitalisasi gedung sekolah dengan anggaran hampir Rp1,2 miliar itu memakai bahan material genting yang lama atau bekas bangunan yang sudah terpasang sebelumnya.

Berdasarkan papan informasi kegiatan yang terpasang di lokasi, revitalisasi SMPN 2 Sukowono beranggaran Rp1,168.000.000 (Satu miliar seratus enam puluh delapan juta rupiah), bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.

Proyek tersebut dikerjakan selama 90 hari kalender oleh panitia pelaksana pembangunan satuan pendidikan (P2SP) SMPN 2 Sukowono.

Diketahui, program revitalisasi ini merupakan program pemerintah pusat yang dikerjakan dengan sistem swakelola menggunakan panitia pembangunan.

Pantauan wartawan Transparansi.co.id, pada Jumat 14/11/2025, genting atap terlihat dengan kasat mata menggunakan genting lama berwarna kehitaman, tidak seperti halnya genting baru berwarna cerah pada umumnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Sukowono, Nila Tri Wahyuni, membenarkan perihal pengunaan genting bekas bongkaran gedung lama dipasang kembali.

Ia mengatakan, bahwa rehabilitasi gedung sekolah tersebut sudah sesuai dengan juknis yang sudah ditentukan.

Menurut dia, pengunaan genting bekas akibat tidak berkecukupan anggaran. Dan dalam pelaksanaan pekerjaan sudah sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB).

“Kalo di RAB memang (Genting) bekas mas, karena ada penurunan dana dari Rp2 miliar menjadi Rp1,65 miliar, jadi sesuai RAB mengunakan genting bekas,” kata Nila Tri Wahyuni kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (12/11/2025).

Dalam pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan bahan material, kata dia, sudah sesuai spesifikasi dengan melibatkan pihak perencanaan yang telah ditunjuknya.

Nila Tri Wahyuni membeberkan bahwa besaran anggaran revitalisasi yang diterimanya itu diperuntukkan untuk pembiayaan operasional, administrasi dan rehabilitasi beberapa gedung sekolah.

“Ada enam titik (Jenis) kegiatan, administrasi, rehap ruang UKS, rehab lab, ruang kelas, toilet, perpustakaan dan pembelian prabot,” jelasnya.

Dalam program revitalisasi tersebut, ia mengaku hanya sebagai penanggungjawab, pelaksana pembangunan ada di ketua komite sekolah.

Kata dia, progres capaian pekerjaan sudah 80 persen dan berakhir pada bulan Desember 2025.

“Sudah 80 persen, insyaallah Desember selesai pengerjaannya,” pungkasnya.