Daerah

Truk Pengangkut Tanah di Jalan Raya Kecamatan Pakis Disoal Warga, Penjual Gorengan Mengeluh 

×

Truk Pengangkut Tanah di Jalan Raya Kecamatan Pakis Disoal Warga, Penjual Gorengan Mengeluh 

Sebarkan artikel ini

Foto: Kondisi jalan raya Bamban berlapiskan debu di Desa Asrikaton pakis. (Dok tranparansi)

Malang, transparansi.co.id – Truk pengangkut tanah dengan bak terbuka yang melintas di jalan raya Bamban Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang dikeluhkan oleh warga setempat.

Pasalnya, truk dengan bermuatan tanah yang lalu-lalang itu menimbulkan debu beterbangan yang berdampak pada kesehatan dan keselamatan pengguna jalan raya. Bahkan dampak negatif dari debu itu dirasakan oleh warga yang berjualan gorengan di desa setempat.

Lia warga setempat mengatakan bahwa truk pengangkut tanah tersebut sangat menganggu lapak jualan gorengan akibat debu yang beterbangan.

Kata dia dinding tembok lapak jualannya berwarna kecoklatan dipenuhi debu yang berdampak pada penurunan omset penjualan.

“Truk pengangkut  tanah urug menimbulkan debu menempel di stand saya. Saya ini penjual goreng tapi dengan adanya debu yang menempel di stand saya, pembeli saya akan risih,” keluhnya Lia kepada wartawan.

Lanjut Lia menyampaikan bahwa kondisi ini sudah berjalan empat hari yang lalu, namun terkesan ada pembiaran dari pihak terkait.

“Kenapa dibiarkan debu ini. Tidak ada yang memberi kucuran air supaya tidak ada debu. Tapi saya tidak tau tanah urug itu di pakai untuk apa. Truk yang mengangkut tanah itu sudah sekitar 4 hari lalu, setiap hari hampir seperti ini debunya,” ujarnya.

Upaya konfirmasi dan klarifikasi Media transparansi.co.id kepada pemilik lahan tidak membuahkan hasil.

Salah seorang karyawan menyampaikan bahwa kegiatan aktivitas pengangkutan tanah tersebut sudah mengantongi izin. Ia mengaku prihatin dengan kondisi itu yang berdampak negatif ke masyarakat.

“Bahwa saya kasihan dengan pedagang dan warga yang berdampak dengan debu tersebut, dan Izin izin kegiatan saya sudah lengkap.” ungkap Rohman ketika di temui di lokasi.

Tidak sampai di situ, upaya konfirmasi dan klarifikasi kepada kepala desa setempat melalui WhatsApp belum juga direspon hingga berita ini diterbitkan.

Guna memenuhi cover both side pemberitaan awak media akan terus berupaya melakukan konfirmasi dan klarifikasi ulang kepada pihak terkait lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *