Bina Marga Provinsi JatimDrainase Jalan ProvinsiJawa TimurUPT PJJ Provinsi di Jember

Bahtiar Pejabat UPT PJJ Provinsi di Jember Pastikan Pembangunan di Wilayah Kerjanya Berkualitas

×

Bahtiar Pejabat UPT PJJ Provinsi di Jember Pastikan Pembangunan di Wilayah Kerjanya Berkualitas

Sebarkan artikel ini

 

banner 325x300

Kantor UPT PJJ Jember, Jl. PB Sudirman No.17 Jember (foto istimewa)

Jember, transparansi.co.id- Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Unit Pelayanan Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan (UPT PJJ) DPU Bina Marga Jawa Timur di Jember, Bahtiar, memastikan mengunakan material bangunan berkualitas dalam setiap kegiatan pembangunan di wilayahnya.

Hal itu disampaikan Bahtiar selaku pengawas Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jatim di Jember kepada wartawan transparansi.co.id di ruang kerjanya, pada Senin, 11 Desember 2023.

Terkait pengunaan material pasir yang diduga tidak sesuai spesifikasi pada pembangunan drainase Jalan Provinsi di Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Bahtiar membenarkan hal tersebut.

Ia menyampaikan, bahwa pihaknya sudah berulangkali mengingatkan kepada pengawas di lapangan untuk mengunakan material bangunan yang sudah ditentukan.

Bukan hanya material bangunan,  termasuk perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diterapkan kepada pekerja dalam menjalankan aktivitas pekerjaan di lokasi. Termasuk rambu-rambu kegiatan pekerjaan juga wajib terpasang di jalan.

” Kami sudah tau terkait hal itu (Pasir Gumuk) dan sudah kita perintahkan untuk disingkirkan dari lokasi pekerjaan,” ujar Bahtiar di ruang kerjanya kepada wartawan, Senin (11/12/2023).

Ia menjelaskan, bahwa pembangunan drainase sepanjang satu kilometer itu bentuk tindak lanjut dan merespon keluhan masyarakat, karena, lokasi tersebut sering dikeluhkan masyarakat jadi langganan banjir di saat musim penghujan datang.

” Warga sering mengeluh karena daerah itu sering banjir mas, karena sistem drainase yang buruk, makanya pembangunan daerah tersebut kita maksimalkan hingga satu kilometer lebih,” jelasnya.

Lanjut Bahtiar menjelaskan bahwa dalam pengerjaannya dikerjakan secara swakelola dan melibatkan beberapa pihak dan masyarakat sekitar.

Disingung terkait papan nama, Bahtiar menyebut bahwa tidak adanya papan nama dikarenakan masuk pekerjaan pemeliharaan yang mana banyak pekerjaan pemeliharaan tersebar di beberapa titik di wilayah kerjanya.

” Lokasi pekerjaan tersebar di beberapa tempat mas dan pekerjaan pemeliharaan,” jelasnya.

(AMC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *