JemberPendidikan

Lebih Dekat Dengan Prof. Drs. Abubakar Eby Hara, M.A., PH.D, Guru Besar Hubungan Internasional Fisip Universitas Jember

Kontribusi lain dari Global South ada pengalaman hubungan pada Peradaban besar dunia seperti Tiongkok, India, Islam dan juga Nusantara sebelum penjajahan datang. Nusantara memiliki pengalaman hubungan yang berbeda dari persfektif realisme sekarang ini. Pada saat itu hubungan tanpa batas, tidak anarkis, dalam pengertian bahwa antar Kerajaan sering terjadi perkawinan antara anak-anak raja, pengiriman hadiah dan kadang upeti dikirim ke kerajaan yang lebih kuat. 

Dengan kata lain seringkali ada hubungan yang hirarkis sehingga hubungan anarkis tidak terjadi. Ini juga terjadi pada semasa kejayaan Kerajaan Melaka dan pada hubungan Jalur Rempah Nusantara dan Jalur Sutera Tiongkok. Lebih jauh lagi, hubungan dalam peradaban Islam semasa kekhalifahan juga sangat damai dan harmonis. Tetapi kedatangan Penjajah telah merusak tatanan peradaban, hubungan yang tertib itu dan menggantikannya pada hubungan yang bersifat eksploitatif dan dominan. 

Sebagai kesimpulan, Prof Eby Hara menyebutkan perlunya membawa kembali pengalaman-pengalaman HI yang terabaikan ini dalam kajian teoritik dan praksis HI. Melihat pengalaman HI dunia yang harmonis pada peradaban-peradaban masa lalu, keadaan dunia yang penuh peperangan, kebencian dan genosida ini sangat ironis dan menyedihkan. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa peradaban dunia bukannya mengalami kemajuan tetapi mengalami kemunduran berabad-abad.(*)

Exit mobile version