Bina Marga Provinsi JatimKementrian Pupr

Proyek Preservasi Wilayah BBPJN Jatim-Bali Diduga Longgar Pengawasan di Kalisat Jember, Aspal Belang, Punggul Pohon Bertahan

×

Proyek Preservasi Wilayah BBPJN Jatim-Bali Diduga Longgar Pengawasan di Kalisat Jember, Aspal Belang, Punggul Pohon Bertahan

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072

Foto: Kondisi terkini penampakan jalan preservasi ruas jalan Kalisat-Sumberkalong. (Dok transparansi)

Jember, transparansi.co.id Ruas jalan Kalisat-Sumberkalong di Jember yang tergolong baru selesai di preservasi tampak kondisi jalan terlihat belang keputihan tidak mulus kehitaman. Dua punggul kayu masih terlihat nongol di bahu jalan.

banner 325x300

Pasalnya, dari pantauan wartawan, pada Rabu 15/1/2025, terlihat jalan aspal tidak seluruhnya hitam dibeberapa titik lokasi, melainkan berwarna belang keputihan.

Hal itu terjadi diduga dalam proses pembangunan tembok penahan jalan pengadukan semen tidak pakai alas atau pelindung lantai aspal, dan diaduk langsung di atas jalan aspal.

Fakta di lapangan jelas secara visual aspal yang semula hitam jadi putih karena bekas semen yang mengeras.

Hal ini terjadi diduga tidak optimalnya sistem pengawasan oleh pihak terkait di lapangan dan ditengarai terjadi pembiaran dan tutup mata.

Tidak hanya itu, fakta di lapangan juga terlihat aspal bahu jalan beralaskan punggul pohon. Dan nampak terlihat dengan kasat mata dua punggul pohon yang habis di potong menonjol diantara jalan aspal di bahu jalan.

Tidak hanya itu, di ruas jalan di Desa Sumberkalong terpantau bahu dan badan jalan sudah dilakukan tambal sulam.

Terpantau transparansi.co.id, pada Rabu 15/1/2025, tidak nampak terlihat aktivitas para pekerja di lokasi proyek preservasi ruas jalan Kalisat-Sumberkalong.

Sementara itu, seorang pengendara warga Desa Sumberkalong yang enggan disebut namanya menyampaikan, bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan terkesan dikerjakan secara tergesa-gesa.

Semestinya, kata dia, jalan yang tergolong baru selesai dikerjakan itu kondisinya terlihat bagus. Harus dibersihkan, dan biar bangus dilihatnya.

“Coba sampeyan amati jalannya terlihat banyak semen yang lengket di aspal. Masak jalan baru warnanya belang belang,” ujar dia.

Tidak hanya itu, ia sangat menyayangkan tidak adanya upaya pembersihan punggul pohon dari area bahu jalan yang berdampak pada keawetan umur jalan itu sendiri.

Ia meminta kepada pihak pelaksana atau dinas terkait untuk segera menindaklanjuti hal ini, mengingat jalan ini dibangun dari uang rakyat untuk perekonomian masyarakat.

“Masak sudah tahu ada tunggak kayu (Punggul pohon) kok malah di tumpangi aspal, kalo terjadi pembusukan pohon kan ya ambles,” tukas dia sembari bergegas meninggalkan wartawan, Rabu (15/1/1025), di pinggir jalan Desa Sukoreno.

Sebagimana diketahui bahwa proyek jalan tersebut merupakan program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) tahun 2024, di bawah pengawasan BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional) Jawa Timur-Bali wilayah PPK 1,4 Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Jember.

Diketahui bahwa proyek itu bernilai anggaran Rp15.906.768.000 (Lima belas miliar sembilan ratus enam juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu rupiah) dikerjakan oleh PT. Rajendra Pratama Jaya  dengan konsultan Supervisi PT. Mojopahit Agung Konsultan dan PT. Arkade Gahana Konsultan. Waktu pelaksanaan 79 hari kalender.

Sementara itu transparansi.co.id kesulitan melakukan konfirmasi dan klarifikasi kepada pihak terkait.

Pengawas proyek balai besar wilayah PPK 1,4 Jawa Timur di Jember juga enggan memberikan statement dan meminta awak media untuk melakukan konfirmasi kepada pihak pelaksana proyek.

Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi kepada pihak pelaksana proyek beberapa waktu lalu Juga tidak direspon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *