Nasional

Terkuak Sosok Pengancam Tembak Kepala Anies Baswedan, Berhasil Ditangkap Polisi di Jawa Timur

×

Terkuak Sosok Pengancam Tembak Kepala Anies Baswedan, Berhasil Ditangkap Polisi di Jawa Timur

Sebarkan artikel ini

“tetapi tetap humanis agar hal-hal yang sudah menjadi ancaman tidak sampai terjadi,” kata Iwan.

Menanggapi bahwa dirinya mendapatkan ancaman pembunuhan, bagaimana reaksi Anies Baswedan?

banner 325x300

Anies berharap ancaman penembakan itu tidak benar-benar terjadi.

Lebih lanjut, ia berharap aparat penegak hukum tidak tinggal diam karena ancaman tersebut mengancam keselamatan dirinya.

“Ya, mudah-mudahan tidak kejadian, kalau itu dianggap ancaman ya biar pihak penegak hukum bisa menindaklanjuti,” kata Anies kepada wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/1).

Tanggapan Komisi III DPR

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Polri tidak menanggap remeh berbagai ancaman keamanan bagi capres manapun.

“Saya minta pihak kepolisian dengan cepat mengusut ancaman ini. Karena ini ngeri sekali,” kata Sahroni kepada wartawan Jumat (12/1/2024).

Sebab, kata Sahroni, insiden penembakan terhadap pemimpin negara itu bisa benar-benar terjadi, seperti yang terjadi di Jepang.

“Jadi tetap polisi harus memastikan keamanan para capres cawapres,”

“khususnya di musim-musim kampanye yang mulai memanas seperti saat ini,” ujar politikus Partai NasDem itu.

Sebagai mitra kerja Polri, Sahroni juga meminta agar kepolisian menyisir segala bentuk ancaman dan provokasi, kepada setiap capres-cawapres di dunia maya.

Karena menurutnya, jika dibiarkan, akan dapat merusak dan memperkeruh suasana menjelang hari pemilihan nanti.

“Ini sudah membahayakan nyawa para paslon. Kalau sekadar kritik pedas, ada sedikit hujat menghujat, dibuat meme, atau yang lainnya, itu masih sangat kita bisa pahami sebagai bagian dari demokrasi,”

“apalagi ini memang sedang momentum pemilu. Tapi kalau sudah mengancami, ini harus benar-benar diusut,” ujar Sahroni.

Ketegasan ini Sahroni harapkan dapat membawa suasana lebih kondusif menjelang hari pemilihan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Sebab itu, aparat penegak hukum khususnya Polri, harus bantu untuk mewujudkannya.

“Harus saling jaga, saling menahan diri, dan bersuaralah dalam batasan yang ada.”

“Agar situasi dan kondisi menjelang hari pemilihan bisa kita pastikan kondusif,” tandas Sahroni.(bangka.tribunnews.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *